PENDAHULUAN
Manusia
adalah makhluk unik dan penuh misteri, yang tidak pernah habis menjadi objek
kajian dan penelitian. Berbagai disiplin ilmu pengetahuan telah mendefinisikan
manusia sesuai dengan sudut pandang keilmuan masing-masing. Ada yang
mendefinisikan sebagai homo sapiens (makhluk yang memiliki akal budi), homo
luquen (makhluk yang mampu menciptakan bahasa), homo faber (makhluk
hidup yang bisa membuat alat perkakas), zoon politikon (makhluk sosial/
bermasyarakat), homo luden (makhluk yang suka main), homo deleqaus
(makhluk yang bisa menyerahkan kerja dan kekuasaannya pada orang lain), dan ada
pula yang mengatakan animal rationale atau hayawan nathiq
(binatang yang berfikir), serta julukan-julukan lainnya.
Hal
ihwal manusia ini ternyata juga banyak dibahas dalam Al-Qur’an. Ada beberapa
istilah yang muncul dalam Al-Qur’an, yaitu basyar (35 kali dalam bentuk
mufrod dan sekali dalam bentuk mustasna), al-ins (18 kali), al-insan
(65 kali), an-naas (240 kali), bani adam ( 7 kali), dan dzuriyah
adam (1 kali). Ini menujukkakan bahwa manusia memang makhluk yang penuh
misteri. Beberapa penamaan manusia diatas tentunya memiliki makna yang berbeda,
hal ini bisa dilihat dari diletakkannya nama-nama itu dalam konteks ayat yang
berbeda. Penggunaan nama pada konteks ayat yang berbeda itu berarti pula bahwa
manusia memiliki kecenderungan tertentu, kecenderungan taat maupun
kecenderungan sesat.