Jumat, 14 Desember 2012

Pendidikan Karekter: Perlu Sinergitas Semua Pihak


(Oleh : Dedik F Anwar)
Akhir-akhir ini pendidikan karakter menjadi tema perbincangan menarik dikalangan praktisi pendidikan. Kondisi budaya masyarakat Indonesia yang semakin menggila memunculkan gagasan baru bahwa perlu adanya pendidikan karakter sejak usia dini. Wakil mendiknas, Fasli Jalal mengungkapkan bahwa “ Kalau dilihat sampai saat ini, karakter harus menjadi nahkoda dalam pendidikan, hal ini dikarenakan pendidikan karakter dapat membentuk hati, pikiran, dan perilaku yang baik”.
Apa yang dikemukakan Fasli Jalal memang tidak berlebihan. Tidak bisa dipungkiri bahwa fakta kemerosotan moral kian mengkhawatirkan. Saat menyaksikan berita di media elektronik maupun media masa, kita bias menyaksikan betapa banyak perilaku-perilaku menyimpang yang terjadi ditengah-tengah masyarakat, ada pemerkosaan, pencurian, tawuran antar pelajar, korupsi dan sebagainya, dikhawatirkan akan menciptakan generasi bangsa yang tidak berkualitas, baik dari sisi intelektualitas maupun moralitas.
Kondisi semacam itu perlu mendapat perhatian yang serius dari semua golongan dan lapisan masyarakat. Setidaknya ada tiga komponen penting yang sangat berpengaruh dalam mendidik karakter seseorang. Pertama, lembaga pendidikan, lembaga pendidikan sebagai kawah candradimuka kaderisasi generasi bangsa yang berkualitas, hendaknya dikelola dengan baik, bukan hanya sistemnya, tapi juga memberi arahan kepada para guru bahwa pembelajaran bukan hanya transfer of knowledge, tapi harus diimbangi dengan transfer of value. Kedua, control masyarakat, apa yang diajarkan dalam lembaga pendidikan tidak akan memiliki efek perubahan yang signifikan jika masyarakat tidak peduli terhadap kondisi sekitarnya. Setidaknya masyarakat mau memberi peringatan jika mendapati perilaku menyimpang ataupun perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma masyarakat, bisa juga memberi hukuman sebagai Shock teraphy. dan ketiga, keluarga, sebagai bagian terkecil dalam masyarakat, keluaga memiliki peran yang tak kalah penting dari lembaga pendidikan maupun masyarakat. Orang tua hendaknya terus memantau perkembangan anak. Jika anak melakukan kesalahan jangan segan-segan untuk menasehatinya. Dan yang tak kalah penting, orangtua harus bisa menjadi tauladan yang baik bagi anak-anaknya.
Sebab, dengan pendidikan karakter inilah hati dan pikiran yang suci serta perilaku yang baik akan menjadi cermin masyarakat Indonesia. Mengingat pentingnya pendidikan karakter sejak masa usia dini, maka sinergitas antara lembaga pendidikan, masyarakat, dan keluaga menjadi pertaruhan untuk Indonesia dimasa mendatang. ( Dedik F Anwar )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar