(Oleh : Dedik F Anwar)
Akhir-akhir
ini pendidikan karakter menjadi tema perbincangan menarik dikalangan praktisi
pendidikan. Kondisi budaya masyarakat Indonesia yang semakin menggila
memunculkan gagasan baru bahwa perlu adanya pendidikan karakter sejak usia dini.
Wakil mendiknas, Fasli Jalal mengungkapkan bahwa “ Kalau dilihat sampai saat
ini, karakter harus menjadi nahkoda dalam pendidikan, hal ini dikarenakan
pendidikan karakter dapat membentuk hati, pikiran, dan perilaku yang baik”.
Apa
yang dikemukakan Fasli Jalal memang tidak berlebihan. Tidak bisa dipungkiri
bahwa fakta kemerosotan moral kian mengkhawatirkan. Saat menyaksikan berita di
media elektronik maupun media masa, kita bias menyaksikan betapa banyak
perilaku-perilaku menyimpang yang terjadi ditengah-tengah masyarakat, ada pemerkosaan,
pencurian, tawuran antar pelajar, korupsi dan sebagainya, dikhawatirkan akan
menciptakan generasi bangsa yang tidak berkualitas, baik dari sisi intelektualitas
maupun moralitas.
Kondisi
semacam itu perlu mendapat perhatian yang serius dari semua golongan dan
lapisan masyarakat. Setidaknya ada tiga komponen penting yang sangat
berpengaruh dalam mendidik karakter seseorang. Pertama, lembaga pendidikan, lembaga pendidikan sebagai kawah candradimuka kaderisasi generasi
bangsa yang berkualitas, hendaknya dikelola dengan baik, bukan hanya sistemnya,
tapi juga memberi arahan kepada para guru bahwa pembelajaran bukan hanya transfer of knowledge, tapi harus
diimbangi dengan transfer of value. Kedua, control masyarakat, apa yang diajarkan
dalam lembaga pendidikan tidak akan memiliki efek perubahan yang signifikan
jika masyarakat tidak peduli terhadap kondisi sekitarnya. Setidaknya masyarakat
mau memberi peringatan jika mendapati perilaku menyimpang ataupun perilaku yang
tidak sesuai dengan norma-norma masyarakat, bisa juga memberi hukuman sebagai Shock teraphy. dan ketiga, keluarga, sebagai bagian terkecil dalam masyarakat, keluaga
memiliki peran yang tak kalah penting dari lembaga pendidikan maupun
masyarakat. Orang tua hendaknya terus memantau perkembangan anak. Jika anak
melakukan kesalahan jangan segan-segan untuk menasehatinya. Dan yang tak kalah
penting, orangtua harus bisa menjadi tauladan yang baik bagi anak-anaknya.
Sebab,
dengan pendidikan karakter inilah hati dan pikiran yang suci serta perilaku
yang baik akan menjadi cermin masyarakat Indonesia. Mengingat pentingnya
pendidikan karakter sejak masa usia dini, maka sinergitas antara lembaga
pendidikan, masyarakat, dan keluaga menjadi pertaruhan untuk Indonesia dimasa
mendatang. ( Dedik F Anwar )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar